LEKSIKON PADA MAKANAN KHAS
KECAMATAN MAJENANG KABUPATEN CILACAP
Oleh
Asa Saraswati
2601413031
Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia
sangatlah banyak. Dari sekian banyak keanekaragaman yang ada di Indonesia
terdapat pula perbedaan-perbedaan dari setiap daerah yang ada di Indonesia. Dan dari perbedaan itu dapat di ketahui bahwa
di daerah cilacap yaitu tepatnya di kecamatan majenang, majenang merupakan
daerah ujung jawa tengah atau perbatasan jawa tengah dan jawa barat. Terdapat
satu jenis makanan, makanan khas majenang tersebut adalah sale pisang. Setiap
makanan yang dimiliki oleh suatu daerah berbeda-beda yang menunjukan sebuah
identitas dari suatu daerah tersebut.
Pemberian nama makanan dari masing-masing daerah
juga berbeda dan mempunyai cerita sendiri dari masing-masing daerah. Sale
pisang selalu diburu sebagai makanan khas majenang sebagai oleh-oleh. Sale
pisang majenang sudah banyak dikenal oleh banyak kalangan, namun banyak dari
generasi uda pada saat sekarang ini kurang mencintai produk dalam negeri
sendiri. Berbagai cara ditempuh untuk mempertahankan warisan leluhur ini.
Dari hal itu, penulis melakukan observasi mengenai
proses atau cara membuat sale pisang yang ada di majenang. Didalam proses
pembuatan sale pisang terdapat leksikon-leksikon atau istilah-istilah yang
digunakan untuk menyebutkan proses pembuatan sale pisang tersebut. penulis
melakukan penelitian melalui sudut pandang etnolinguistik. Etnolimguistik
merupakan ilmu tentang bahasa yang mengkaji tentang budaya. Dari kajian
etnolinguistik mengenai makanan khas majenang yang berupa sale pisang dapat diketahui pola pikir dan cara pandang
masyarakat yang ada di daerah tersebut. makanan yang menjadi objek penelitian
ini adalah sale pisang khas kecamatan Majenang kabupaten Cilacap.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
Leksikon apa saja yang terdapat di dalam
proses pembuatan sale pisang di
kecamatan majenang?
2.
Bagaimana cara mengenai pembuatan sale
pisang di kecamatan majenang?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1.
Mengetahui leksikon-leksikon yang
terdapat di dalam proses pembuatan sale pisang di kecamatan majenang.
2.
Mengetahui bagaimana mengenai cara
pembuatan sale pisang di kecamatan majenang.
1.4 MANFAAT
Supaya kita menyadaari betapa pentingnya menjaga
kebudayaan yang kita miliki agar tidak terpengaruhi oleh budaya asing. Karena
tanpa kita sadari dan secara tidak langsung kita telah merusak kebudayaan kita
sendiri dan terjerumus pada perilaku yang tidak baik.
BAB II
LANDASAN TEORI
Etnolinguistik
adalah ilmu yang mengkaji sistem bahasa dalam perspektif kebudayaan.
Etnolinguistik disebut juga linguistik antropologi atau Antropological Linguistics yang merupakan kajian bahasa dan budaya
sub bidang utama dari antropologi (Duranti, 1997). Sejalan dengan itu,
Richards, Platt, Weber (1990: 13) mengemukakan bahwa linguistik antropologi
adala cabang linguistik yang mengkaji hubungan antara bahasa dan kebudayaan
dalam suatu masyarakat.
Pisang
merupakan buah yang banyak dikonsumsi oleh manusia pada umumnya, pisang juga
kaya akan manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Pisang biasanya bisa dimakan
langsung atau dibuat jus dan masih banyak lainnya. Antara lain pisa juga dapat
di buat menjadi sale, yaitu sale pisang. Sale pisang yaitu, makanan olahan dari
buah pisang yang disisir tipis kemudian dijemur. Tujuan penjemuran adalah untuk
mengurangi kadar air yang ada didalam pisang.
Pisang
merupakan buah yang tentunya tak asing lagi bagi kita. Buah ini bisa kita
jumpai dan kita dapatkan, seperti dipasar-pasar tradisional, maupun pekarangan
penduduk. Banyak sekali jenis-jenis pisang yang biasa kita jumpai di negara
ini. Biasanya buah pisang yang digunakan untuk membuat sale pisang yaitu buah
pisang ambon. Seperti namanya, pisang ambon merupakan tanaman asli dari Indonesia. Saat ini, pisang ambon telah
banyak di budidayakan, baik dirumah-rumah penduduk maupun di kebun-kebun.
Banyak sekali yang menyukai jenis pisang ini karena rasanya manis yang pas di
lidah.
Pisang
ambon memiliki banyak fungsi, pisang yang sudah matang dapat dikupas juga
diiris, dikeringkan juga diawetkan. Sedangkan buah yang masih hijau biasanya
dicuci dengan air mendidih, dikupas, diiris, untuk dijadikan makanan ringan
seperti keripik. Bisa juga dikeringkan dan ditumbuk hingga berbentuk seperti
tepung yang biasa digunakan untuk membuat roti dan bubur. Pisang ambon telah
terkenal luas oleh masyarakat sebagai buah yang biasa digunakan untuk pencuci
mulut.
BAB
III
PEMBAHASAN
Sale pisang merupakan makanan khas
majenang, Cilacap Jawa tengah. Produk dari sale pisang hasil dalam negeri ini
sudah menembus pasar Internasional. Yang sangat menentukan kualitas sale pisang
ini adalah bau, rasa, warna serta kekenyalan serta tahan lama saat disimpan
dalam jangka waktu panjang. Dari beberapa sifat diatas banyak dipengaruhi dari
bagaimana tata cara pengolahan, pengepakan, serta pengolahan sale pisang yang
baik dan benar. Sale pisang akan menurun mutu dan kualitasnya apabila
diproduksi atau dibuat pada waktu musim hujan tiba, dan juga apabila di
produksi pada saat musim hujan maka perlu dilakukan pengeringan buatan.
Tidak semua jenis pisang dapat
digunakan untuk membuat sale pisang, jenis pisang yang baik dibuat untuk menadi
sale adalah jenis pisang yang memiliki rasa yang manis dan aroma yang tajam,
seperti pisang ambon dan pisang raja. Pisang yang digunakan untuk membuat sale
sabaiknya itu pisang yang memiliki kandungan karbohidrat relatif tinggi, karena
hal ini dapat membantu menyumbangkan tambahan kalori yang dibutuhkan tubuh
dalam melakukan metabolisme. Meskipun tidak terlalu besar namun kalori yang
dimiliki pisang ambon bisa dijadikan makanan alternatif membuat perut kita
terasa kenyang saat kita kelaparan. Dan pisang juga harus benar-benar masak
atau pisang yang sudah siap dipanen kemudian disimpan untuk beberapa saat. Buah
pisang yang belum masak atau belum tua apabila diolah menjadi sale pisang maka
sale yang dihasilkan akan berwarna putih dan kurang menarik dan rasanya pun
tidak enak.
Buah pisang yang masih hijau dan
cukup tua dagingnya mengandung 21-25% zat tepung. Bila buah tersebut diperam
atau dibiarkan masak di pohon maka zat tepung tersebut akan diubah menjadi
beberapa jenis gula, yaitu dekstrosa, levulosa, dan sukrosa dimana ketiga jenis
gula tersebut mudah dicerna didalam tubuh manusia. Kandungan nutrisi dari
pisang ambon ini yaitu asam folat alami yang mudah diserap oleh janin pada
wanita yang sedang hamil yang berguna untuk membantu perkembangan otak dan
sumsum tulang belakang janin. Manfaat zat besi atau Fe dalam pisang ambon ini
cukup tinggi dan sangat baik untuk mengatasi gangguan anemia yaitu dengan jalan
meningkatkan sel darah merah dalam tubuh. Dan juga bagi orang-orang yang
mempunyai gangguan organ usus dan perut, kandungan dan manfaat pisang ambon
dipercaya memiliki efek penyembuhan yang baik bagi kedua sifat tersebut. karena
pisang ambon dikenal dapat menetralkan asam lambung sehingga sangat baik untuk
menenangkan lambung. Dan masih banyak manfaat yang lainnya dari pisang ambon
ini. Dan kebanyakan yang dibuat untuk menjadi sale pisang ini adalah pisang
ambon karena rasanya yang enak dan aromanya.
Untuk mendapatkan sale pisang yang
terbaik dengan kualitas yang bagus dan baik, hendaknya berasal dari buah yang
sudah tua atau dengan tingkat kemasakan tertentu, biasanya ditandai dengan
kulit berwarna kekuningan atau kulit berwarna kuning kehijauan. Kadang-kadang ditandai
dengan kulit bercak-bercak berwarna coklat sawo matang, aromanya berbau tajam
dan kulit pisang mudah dikupas.
Pembuatan sale pisang dapat
dilakukan dengan cara tradisional. Pembuatan sale pisang dengan cara
tradisional yaitu, hal yang pertama harus dipersiapkan alat-alatnya adalah
pisau untuk mengupas pisang dan juga digunakan untuk mengiris pisang
tipis-tpis, irik bambu yaitu tempat untuk menjemur pisang nantinya setelah
diiris atau disisir tipis-tipis, talenan yaitu tempat yang digunakan
untuk mengirisi pisang yang akan dibuat sale. Kemudian pisang yang sudah diiris
tersebut di susun rapi diatas irik bambu yang sudah di persiapkan,
sebisa mungkin menyusun pisang tersebut jangan sampai menempel satu sama lain.
Kemudian pisang-pisang yang sudah ditata rapi tersebut dijemur dibawah terik
matahari agar kandungan air di dalam pisang dapat berkurang. Penjemuran pisang
tersebut dilakukan sampai pisang dari pisang berwarna kuning sampai pisang
menjadi berwarna coklat seperti coklat sawo matang. Penjemuran tersebut
dilakukan diatas irik bambu atau tampah yaitu bambu yang dianyam
biasanya berbentuk persegi panjang atau bundar. Tidak jarang sewaktu hujan para
perajin pembuat sale pisang menggunakan oven untuk mengeringkan pisang-pisang
yang akan dibuat sale. Namun, pengeringan menggunakan oven akan sedikit
menurunkan kualitas dan mutu pada sale pisang karena akan memiliki rasa yang
sedikit berbeda dari pada dijemur langsung dibawah terik matahari.
Setelah pisang yang dijemur sudah
kering, pisang-pisang tersebut sudah siap untuk di goreng. Biasanya ada pisang
yang di goreng menggunakan tepung ada pulang pisang yang digoreng tidak
menggunakan tepung. Perbedaannya apabila pisang yang digoreng menggunakan
tepung rasanya gurih-gurih dan empuk. Tetapi pisang yang digoreng tidak
menggunakan tepung akan terasa renyah atau krispi. Biasanya pisang-pisang yang
dibuat menjadi sale juga bisa menjadi bebrapa bentuk yaitu ada yang berupa
lembaran-lembara, ada juga yang berbentuk bulat, persegi panjang dan ada juga
yang berbentuk seperti semprong. Tetapi kebanyakan bentuk yang sering dijumpai
adalah bentuk yang persegi panjang dan lembaran-lembaran. Biasanya untuk
menggoreng sale pisang kompor yang di gunakan bukan kompos gas biasanya atau
kompor minyak tanah, tetapi yang digunakan adalah pawon. Pawon
adalah alat untuk memasak atau yang biasa disebut tungku dan menggunakan kayu
bakar untuk membuat api didalam pawon atau tungku. Karena memasak atau
menggoreng sale pisang menggunakan pawon dan bahan bakar kayu akan lebih
menghasilkan aroma sale pisang yang lebih wangi atau lebih sedap dan lebih enak dari pada menggunakan kompos
gas dan kompor minyak. Sale pisang harus digoreng dengan menggunakan minyak
goreng yang panas, agar menghasilkan warna sale pisang yang bagus dan dapat
menarik perhatian pembeli.
Ada pula pembuatan sale pisang
dengan cara modern yang biasa dilakukan pada saat musim hujan karena jarang ada
terik matahari untuk menjemur pisang agar kering dan kadar airnya menurun.
Yaitu dengan cara pisang dikupas kulitnya dan dibuang ujungnya, kemudian diiris
tipis-tipis. Setelah itu pisang yang sudah diiris akan direndam dengan bahan
kimia, agar sale pisang ini bisa bertahan sampai 1 atau 2 bulanan. Setelah
pisang direndam kemudian ditiriskan dan ditata rapi diatas nyiru atau rak untuk
menata pisang yang akan dikeringkan. Pada saat ditata usahakan pisang-pisang
tersebut tidak menempel antara satu sama lain.
Kemudian pisang dikeringkan selama 24 jam dengan menggunakan mesin
pengering. Kemudian pisang yang sudah di keringkan menggunakan alat pengering
akan ditekan-tekan dengan menggunakan roll kayu atau talenandan diusahakan
jangan sampai pisangnya hancur. Kemudian pisang yang sudah di tekan-tekan akan
dikeringkan lagi menggunakan alat pengering. Setelah pisang sudah kering maka
pisang siap untuk di goreng menggunakan tepung ataupun tanpa menggunakan tepung
dan siap dikemas dan dipasarkan sebagai oleh-oleh khas daerah majenang.
BAB IV
PENUTUP
4.1
SIMPULAN
Leksikon-leksikon
yang terdapat pada proses pembuatan sale pisang diatas mungkin juga ada yang di
gunakan di daerah lain selain daerah Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap.
Kebanyakan leksikon merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat daerah
setempat.
4.2
SARAN
Maka dari itu
kita harus memahami budaya, adat, tradhisi yang ada didalam daerah kita. Kita
juga harus memahami seberapa pentingnya budaya, adat, tradhisi yang ada
didaerah kita sendiri bagi kehidupan masyarakat guna tercapainya kehidupan
masyarakat yang lebih baik. Sebagaimana orang-orang yang menjaga adat budaya
sebelum kita, maka dari itulah kita harus menjaga apa yang kita miliki pada
saat sekarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar